Sabtu, 19 November 2011

SEA Games 2011: Hajar Vietnam, Indonesia Jumpa Malaysia Di Final

Pertandingan langsung berjalan dengan tempo cepat dan keras sejak menit pertama. Peluang emas didapat Indonesia melalui Patrich Wanggai pad amenit ke-17, striker Persidafon Dafonsoro tersebut berada dalam posisi bebas setelah mendapatkan umpan dari Oktovianus Maniani, sayang Wanggai gagal mengontrol bola sehingga lepas dari penguasaan.

Satu menit kemudian, giliran Okto yang berada di posisi bebas memanfaatkan umpan dari Hasyim Kipuw, namun sayang tembakannya masih dapat dihadang oleh Tran Buu Ngoc. Tidak berapa lama kemudian, kiper Vietnam tersebut melakukan penyelamatan gemilang dalam mengantisipasi tendangan bebas Egi Melgiansyah.

Pada menit ke-24, Tran Buu Ngoc kembali menunjukkan kualitasnya, dalam waktu satu menit dia berhasil mementahkan dua peluang emas yang didapat Indonesia. Peluang pertama melalui tendangan penjuru Okto yang mengarah langsung ke gawang. Kemudian Tran B.N menepis tendangan Tibo dari dalam kotak penalti beberapa detik kemudian.

Pada menit ke-37 Vietnam memperoleh peluang emas pertama mereka setelah memanfaatkan kesalahan Titus Bonai yang terlalu berlama-lama menggiring bola, beruntung Kurnia Meiga mampu mengantisipasi tenedangan mendatar yang dilepaskan pemain Vietnam di kotak penalti.

Di sisa waktu babak pertama, kedua tim terus menampilkan permainan cepat namun tidak ada gol tercipta sehingga kedudukan 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Indonesia kembali langsung menekan, baru beberapa menit berjalan Titus Bonai berhasil memanfaatkan kesalahan bek Vietnam dan striker Persipura Jayapura tersebut berhasil membawa bola hingga berhadapan dengan Tran Buu Ngoc, sayang tembakan Tibo masih melenceng dari sasaran.

Viernam membalas melalui peluang yang mereka dapat pad amenit ke-56, namun Kurnia Meiga kembali masih mampu mengantisipasi tendangan yang dilepaskan oleh pemain-pemain Vietnam.

Usaha Indonesia akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-60, gol yang mengubah kedudukan menjadi 1-0 tersebut dicetak oleh top skor Indonesia, Patrich Wanggai, melalui tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Vietnam.

Tertinggal satu gol membuat Vietnam mulai keluar menyerang, beberapa kali pemain-pemain Vietnam melakukan tendangan jarak jauh tetapi tidak ada yang mampu membahayakan gawang Indonesia.

Pada menit ke-78 Indonesia hampir menggandakan kedudukan melalui tembakan keras Egi di kotak penalti, namun kembali kiper Vietnam dengan gemilang mampu menepis bola ke luar lapangan.

Pada menit ke-89 Indonesia akhirnya mampu menggandakan kedudukan menjadi 2-0. Gol kedua tersebut dicetak oleh Titus Bonai melalui tembakannya yang berbelok arah karena mengenai bek Vietnam. Kedudukan 2-0 akhirnya bertahan hingga pertandingan berakhir dan Indonesia akan kembali berhadapan dengan Malaysia di final SEA Games 2011.

Bioinformatika bidang budidaya perikanan

Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatik ini tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern. Dalam bidang bioinformatika, rekayasa genetika sangat penting dalam bioteknologi budidaya perikanan. 

Rekayasa genetika atau genetic engineering pada dasarnya adalah seperangkat teknik yang dilakukan untuk memanipulasi komponen genetik, yakni DNA genom atau gen yang dapat dilakukan dalam satu sel atau organisme, bahkan dari satu organisme ke organisme lain yang berbeda jenisnya. Dalam upaya melakukan rekayasa genetika, para ilmuwan menggunakan teknologi DNA rekombinan. Sementara organisme yang dimanipulasi dengan menggunakan teknik DNA rekombinan disebut genetically modified organism (GMO) yang memiliki sifat unggul bila dibandingkan dengan organisme asalnya. Seiring dengan kemajuan biologi molekuler sekarang ini memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies karena DNA mudah diekstraksi dari sel-sel.

Rekayasa genetika telah merambah di berbagai bidang, tidak terkecuali bidang perikanan yang menghasilkan ikan kualitas unggul, sebagai contoh antara lain:
  • Ikan zebra yang biasanya berwarna perak dengan garis-garis hitam keunguan, setelah disisipi dengan gen warna ubur-ubur yang disuntikkan ke telur ikan-ikan zebra maka dapat memendarkan warna hijau atau merah dari tubuhnya. 
  • Ikan karper transgenik dengan pertumbuhan mencapai tiga kali dari ukuran normalnya karena memiliki gen dari hormon pertumbuhan ikan salmon (rainbow trout) yang ditransfer secara langsung ke dalam telur ikan karper.
  • Ikan goldfish yang disisipi dengan ocean pout antifreeze protein gene diharapkan dapat meningkatkan toleransi terhadap cuaca dingin.
  • Ikan medaka transgenik yang mampu mendeteksi adanya mutasi (terutama yang disebabkan oleh polutan) sangat bermanfaat bagi kehidupan hewan akuatik lainnya dan di bidang kesehatan manusia.


Peran database NCBI dalam mendukung penelitian

NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang konsen sebagai sumber informasi perkembangan biologi molekuler. NCBI membuat database yang dapat diakses oleh publik, merangsang riset biologi terkomputasi, mengembangkan software penganalisis data genome, dan menyebarkan informasi biomedical yang kesemuanya diharapkan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang proses-proses molekuler yang mempengaruhi manusia dan kesehatannya. 

Situs akses NCBI : www.ncbi.nlm.nih.gov. Beberapa menu yang disediakan oleh NCBI yang populer antara lain BLAST, Pubmed, Pubmed central, Gene, Genome, Nucleotide, Protein dan SNP. 

A. Salah satu tools yang tersedia dalam situs NCBI ini adalah BLAST.
BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) merupakan suatu alat pencari yang dapat menyesuaikan dan mencari sekuen yang mirip dengan sekuen meragukan yang kita miliki melalui perbandingan sekuen melalui GenBank DNA database dalam waktu singkat.

Ada 5 program utama dalam BLAST, yaitu :
1. nucleotide blast (blastn) : membandingkan suatu sekuen nukleotida yang kita miliki dengan database sekuen nukleotida.
2. protein blast (blastp) : membandingkan suatu sekuen asam amino yang kita miliki dengan database sekuen protein.
3. blastx : membandingkan produk translasi konsep 6-frame sebuah sekuen nukleotida (translated nucleotide) yang kita miliki dengan database sekuen protein.
4. tblastn : membandingkan suatu sekuen protein yang kita miliki dengan database sekuen nukleotida yang secara dinamis ditranslasi pada semua pembacaan 6 frame. 
5. tblastx : membandingkan suatu translasi 6 frame dari nukleotida.

B. Mencari referensi penelitian melalui NCBI
Beberapa journal penelitian dapat diakses pada database NCBI melalui Pubmed maupun Pubmed central. 

PubMed adalah sebuah layanan dari National Library of Medicine, yang menyertakan lebih dari 20 juta kutipan untuk artikel-artikel biomedis sejak tahun 1950-an hingga kini. Kutipan-kutipan itu dari MEDLINE dan tambahan dari jurnal-jurnal sains kehidupan. PuMed menyertakan link ke banyak situs yang menyediakan teks lengkap dari artikel tersebut dan sumber-sumber yang berhubungan. PubMed Central (PMC) adalah tempat arsip digital jurnal bebas/gratis yang disediakan oleh Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health-NIH) yang menyediakan literatur ilmiah di bidang biomedik dan ilmu hayat.
Misal : Beberapa jurnal yang digunakan untuk referensi dalam penulisan tesis yang ditelusuri melalui data base pubmed.